Mungkar
Semesta berbicara...
Kepada ibu kita, yang mulai renta itu
Semesta berbicara...
Kepada anak manusia, yang mulai membangkangnya
Anak anak manusia...
Mulai durhaka pada, sang ibu pertiwi
Anak anak manusia...
Mulai temaram pada, dunia yang gulita
Kau hancurkan segalanya...
Dengan segala resah, yang mulai memuakkan
Kau hancurkan segalanya...
Dengan tingkah busukmu, yang membuat derita
Lihatlah semua duka yang telah kau lakukan
Semua derita itu telah pada garisnya
Lihatlah semua resah yang tģelah kau tepiskan
Semua bencana itu adalah takdir ku
Karya: Micin
#NB
Puisi ini dibuat atas keperihatinan Bencana alam dan tsunami di Palu dan Donggala.
Puisi ini dibawakan dalam sebuah musik olrh Micin yang pernah ditampilkan pada acara Ikatan Keluaga Mahasiswa Universitas Jember di Gedung KAUJE.
Vocalis: Carang
Gitar: Micin
Jimber: Pasak
Kepada ibu kita, yang mulai renta itu
Semesta berbicara...
Kepada anak manusia, yang mulai membangkangnya
Anak anak manusia...
Mulai durhaka pada, sang ibu pertiwi
Anak anak manusia...
Mulai temaram pada, dunia yang gulita
Kau hancurkan segalanya...
Dengan segala resah, yang mulai memuakkan
Kau hancurkan segalanya...
Dengan tingkah busukmu, yang membuat derita
Lihatlah semua duka yang telah kau lakukan
Semua derita itu telah pada garisnya
Lihatlah semua resah yang tģelah kau tepiskan
Semua bencana itu adalah takdir ku
Karya: Micin
#NB
Puisi ini dibuat atas keperihatinan Bencana alam dan tsunami di Palu dan Donggala.
Puisi ini dibawakan dalam sebuah musik olrh Micin yang pernah ditampilkan pada acara Ikatan Keluaga Mahasiswa Universitas Jember di Gedung KAUJE.
Vocalis: Carang
Gitar: Micin
Jimber: Pasak
Komentar
Posting Komentar